Jenis-jenis printer ternyata sangat beragam, tidak terbatas pada printer inkjet dan printer laser. Printer adalah perangkat keras yang digunakan untuk mencetak dokumen yang berisi data digital berupa teks atau gambar yang berasal dari komputer. Printer mengubah dokumen digital menjadi dokumen fisik.
Fungsi printer yang utama adalah mengkonversi data digital ke data fisik dalam bentuk dokumen yang dicetak. Printer terhubung dengan perangkat pemberi instruksi pencetakan (laptop, komputer, HP) melalui USB, LAN, WiFi, dan media penghubung lainnya. Ketahui jenis jenis printer dan cara kerjanya di sini.
Jenis-Jenis Printer dari Inkjet Sampai 3D
Saat ini, printer banyak jenisnya dan perkembangan teknologi memungkinkan pencetakan dokumen bisa dilakukan dengan sangat cepat. Bahkan, saat ini printer 3D yang mencetak objek 3D bukan lagi sesuatu yang asing. Fitur printer semakin lengkap, perangkat tersebut bisa memindai dan menyalin dokumen.
Berikut jenis-jenis printer beserta penjelasan kelebihan dan kekurangannya.
1. Printer Thermal
Printer thermal menggunakan panas untuk mencetak teks atau gambar pada kertas. Panas yang disorot akan membuat warna kertas gulungan berubah menjadi gelap. Data yang diberikan akan mencetak teks atau gambar melalui panas yang disorot pada kertas. Printer thermal digunakan untuk keperluan komersial.
Pencetakan struk kasir, tiket parkir, nomor antrian, dan dokumen sederhana lain bisa dilakukan oleh printer thermal. Printer thermal juga memiliki ukuran yang kecil dan tidak akan memakan tempat. Kekurangan printer ini adalah kuantitas dan kapasitas pencetakan rendah. Teks yang dihasilkan pun mudah pudar.
2. Printer Dot Matrix
Printer dot matrix bisa dikatakan printer yang langka karena saat ini printer tersebut sudah jarang digunakan. Printer ini biasanya masih digunakan di perkantoran atau supermarket yang mempertahankan tradisi atau merasa tidak perlu mengganti perangkat. Printer ini menggunakan pita untuk mencetak teks.
Pencetakan dokumen rangkap, bukti transaksi, dan kwitansi pembayaran umumnya dilakukan melalui printer dot matrix. Printer dot matrix sudah semakin digilas zaman. Printer tersebut mengeluarkan suara bising ketika mencetak dokumen, resolusi cetak kurang baik, dan kecepatan pencetakannya lambat.
3. Printer Inkjet
Printer inkjet adalah jenis printer yang paling populer dan banyak digunakan, terutama oleh anak sekolah dan mahasiswa. Cara kerja printer inkjet sangat mudah dipahami. Tinta yang berada dalam printer akan mencetak teks dan gambar melalui pelat-pelat magnetik pada kertas yang dimasukkan ke pencetakan.
Jenis jenis printer inkjet ada dua, yaitu, DOD (Drop on Demand) untuk keperluan sehari-hari dan CIJ (Continuous Ink Jet) untuk keperluan pencetakan kemasan produk. Printer ini multifungsi dan bisa diandalkan untuk keperluan harian. Kekurangannya adalah mudah error dan kecepatan cetak lambat.
4. Printer Laser
Jenis-jenis printer selanjutnya adalah printer laser. Selain printer inkjet, printer laser adalah jenis printer yang juga populer dan pemakaiannya mudah ditemukan. Printer ini menggunakan tinta kering atau toner untuk mencetak dokumen. Sinar laser akan membentuk teks atau gambar yang diperintah pada drum.
Tinta akan mengikuti bentuk yang dibuat laser dan menyalinnya pada kertas yang akan dicetak. Printer laser memiliki kualitas dan kecepatan cetak yang lebih baik dari printer inkjet. Sayangnya, printer ini pada umumnya berukuran besar dan memerlukan waktu untuk dipanaskan sebelum bisa digunakan.
5. Printer Solid Inkjet
Printer Solid Inkjet menggunakan tinta berbahan dasar lilin yang telah dilelehkan. Hal tersebut membuat hasil cetakannya lebih solid dan keras. Karena menggunakan bahan yang lebih solid, dokumen yang dicetak pada umumnya bukan dokumen berbahan kertas biasa, melainkan kertas mika dan karton.
Hasil cetakannya mengkilap dan menghasilkan warna yang terang. Printer ini juga memiliki kemampuan mencetak yang tinggi dan lebih diperuntukkan untuk pencetakan karya, daripada dokumen biasa. Kekurangan printer solid inkjet adalah memerlukan banyak daya dan memerlukan waktu pemanasan.
6. Printer Direct to Garment (DTG)
Printer DTG atau Direct to Garment dibuat khusus untuk mencetak gambar atau teks di media berbahan kain. Printer ini digunakan untuk “menyablon” dan membuat kaos yang menampilkan berbagai jenis gambar dan desain. Mencetak kaos dengan menggunakan printer DTG menjamin hasil yang berkualitas.
Selain berkualitas hasil cetakannya, keawetannya juga bisa dikatakan terjamin. Kelebihan printer DTG sebenarnya mudah ditebak. Printer DTG harganya jelas tidak murah, bahkan sangat mahal. Perawatan printer harus dilakukan dengan baik. Penyumbatan merupakan masalah yang paling umum.
7. Printer Plotter
Printer plotter dibuat khusus untuk melayani pencetakan dokumen untuk keperluan desain. Media yang bisa digunakan untuk printer ini beragam, dari mulai kertas, vinyl, sampai stiker juga bisa. Pada umumnya, printer ini disediakan oleh penyedia jasa pencetakan produk desain berupa grafik dan vektor.
Pengguna bisa menggunakan plotter untuk mencetak peta, ilustrasi 3D, desain arsitektur, dan produk teknik lain. Printer ini mampu mencetak dokumen dalam ukuran besar dengan kualitas yang sangat detail. Kekurangannya adalah ukuran printer yang sangat besar, harganya mahal, dan pemakaian tinta boros.
8. Printer 3D
Printer 3D atau tiga dimensi adalah jenis-jenis printer masa kini yang semakin hari semakin populer. Sesuai namanya, printer 3D mampu mencetak produk 3D yang desain dan bentuknya berasal dari dokumen digital. Bahan plastik dan polimer umumnya dipakai sebagai bahan produk 3D yang diinginkan.
Pencetakan cetakan 3D dilakukan secara bertahap, lapis demi lapis. Printer 3D digunakan untuk mencetakan miniatur model, replika organ tubuh untuk keperluan pembelajaran, produk konstruksi, dan karya seni. Kekurangan printer 3D adalah kecepatan cetak lambat, harga mahal, dan material terbatas.
9. Printer Kartu ID
Jenis printer ini mampu mencetak kartu ID (identitas) atau kartu keanggotaan apapun, termasuk ATM. Bentuk printer ini kecil, terlihat ringkas, dan tidak memakan banyak tempat. Bahan yang umum digunakan untuk mencetak kartu adalah PVC. Pencetakan bolak-balik atau dua sisi bisa dilakukan printer ini.
Hasil pencetakan kartu melalui printer ini dijamin berkualitas, presisi, tahan lama, dan lengkap. Selain teks dan gambar, printer ini bisa mencetak hologram, barcode, dan chip. Karena merupakan printer khusus, printer kartu ID memiliki kekurangan, yaitu harganya yang mahal dan pemakaiannya terbatas.
10. Printer All in One
Printer All in One atau printer multifungsi adalah printer yang dilengkapi fungsi lain selain mencetak dokumen. Printer ini bisa berbentuk printer inkjet atau printer laser. Selain mencetak dokumen, printer ini bisa memindai, menyediakan layanan faksimili, dan menyalin dokumen seperti mesin fotokopi.
Printer jenis ini semakin populer dan sudah menjadi standar untuk printer di lingkungan bisnis dan akademik. Harganya pun kian hari kian terjangkau dan manfaatnya semakin bisa dirasakan. Kekurangan printer multifungsi adalah gangguan pada satu fungsi bisa berdampak pada fungsi lainnya.
11. Printer UV
Printer UV menggunakan sinar UV untuk membuat tinta, perekat, atau pelapis kering setelah mengenai material cetak. Printer ini digunakan untuk mencetak teks di aluminium, akrilik, kertas, dan papan busa. Harga printer UV mahal dan tinta yang digunakan sulit dibersihkan dan bisa menyebabkan kulit iritasi.
Jenis-jenis printer berdasarkan teknologi dan fungsinya ternyata bisa memberi informasi spesifik mengenai kapabilitas sebuah printer. Printer sudah menjadi produk rumahan yang menyediakan fungsi lebih dari mencetak dokumen. Sampai saat ini, printer 3D masih menjadi printer paling mutakhir.